RMOL Bengkulu - Sekitar pukul18.30 WIB atau ba’da Maghrib, Senin (26/10/2015), masyarakat Desa Pelalo Kecamatan Sindang Kelingi Kabupaten Rejang Lebong Provinsi Bengkulu dihebohkan dengan dentuman keras serta getaran bumi yang cukup menguncang. Diduga suara dentuman dan guncang tersebut merupakan pesawat jatuh di wilayah tersebut. Namun belum diketahui secara pasti oleh pihak otoritas terkait, pesawat dari maskapai manakah yang terjatuh itu.
Berdasarkan penelusuran informasi RMOL Bengkulu, salah seorang warga Paal Batu Kecamatan Selupu Rejang, Meli Kusumaningrum mengatakan, informasi yang diperolehnya itu didapat dari keluarganya yang merupakan salah seorang anggota Kepolisian Resor Rejang Lebong yang menuju Tempat Kejadian Perkara (TKP) tempat jatuhnya pesawat tersebut. Info itu ia dapatkan dari foto Black Berry Masanger (BBM) yang diposting oleh kerabatnya yang polisi itu.
"Diduga pesawat yang terjatuh itu. Tapi belum tahu pastinya pesawat jenis apa? Info yang beredar, masyarakat di sana, ada yang menyebut-nyebut pesawat Sriwijaya Air," ujarnya ketika dihubungi RMOL Bengkulu melalui telepon genggamnya, sekitar pukul 21.45 WIB, Senin, (26/10/2015).
Sementara itu, dari relawan yang juga sebagai Komandan Simulasi Bencana Alam Terpadu (Sibat) Desa Sumber Urip Kecamatan Selupu Rejang Kabupaten Rejang Lebong, Mardiani, juga mengakui jika dirinya mendengar adanya suara dentuman keras tersebut. Ia juga mengakui jika terlihat kumparan cahaya berwarna merah keoranyean seperti kobaran api dari kejauhan. Hanya saja diakuinya tidak terasa guncangan di daerahnya seperti yang dirasakan masyarakat di daerah lain.
“Soalnya, maghrib itu kan banyak orang di dalam rumah. Saya pun di dalam rumah tak melihat cahaya itu. Tapi dari salah seorang warga kami ada yang lihat, ada seperti kerlipan cahaya dari langit seperti meteor. Tapi yang kami bingung, kalau meteor kenapa seperti ada benda besar terbang juga. Bisa jadi, karena kabut asap, jadi badan pesawat tidak kelihatan. Cuma kerlipan cahaya dari lampu pesawat itu yang terlihat,” terang Mardiani.
Wanita yang kesehariannya aktif di berbagai organisasi keagamaan dan sosial itu juga menjelaskan, sebelum terdengar suara dentuman keras itu, terlihat cahaya dari langit itu berputar dari arah Barat menuju ke Timur, begitu juga sebaliknya. “Bisa jadi itu pesawat. Karena mungkin terkendala kabut asap, mungkin pesawat itu putar haluan atau pindah rute terbang. Hingga akhirnya lepas kendali dari radar lalu terjatuh,” sambungnya.
Mardiani menambahkan, setelah mengetahui adanya informasi tersebut, ia pun menerjunkan relawan Sibat sebanyak 7 orang untuk mengecek kebenaran informasi tersebut. “Kami sudah meminta relawan kami untuk mengecek ke lokasi. Kami juga masih ingin mencari tahu informasi pasti. Dan kami pun turun ke lokasi bersama pihak terkait lainnya seperti PMI Rejang Lebong, BPBD Rejang Lebong dan kepolisian setempat,” demikian Mardiani.[cw6]
Sumber: RMOL Bengkulu