SepercikHikmah – Sahabat SepercikHikmah , apakah benar
10 hari awal Dzulhijjah lebih spesial dibandingkan 10 hari terakhir Ramadhan?
Jika benar, bukankah kita perlu memperbanyak amalan ibadah dan amal shalih
melebihi hari-hari pada umumnya? Berikut ini ulasan selengkapnya :
Dari Ibnul Qayyim rahimahullah dalam Zaadul Ma’ad
memberikan penjelasan tentang masalah ini. Beliau rahimahullah berkata,
“Sepuluh malam terakhir bulan Ramadhan lebih utama dari sepuluh malam pertama
dari bulan Dzulhijjah."
Jelas, bahwa malam harinya lebih utama 10 malam
terakhir Ramadhan.
"Dan sepuluh hari pertama Dzulhijah lebih utama
dari sepuluh hari terakhir Ramadhan."
Dari penjelasan keutamaan seperti ini, hilanglah
kerancuan yang ada. Jelaslah bahwa sepuluh hari terakhir Ramadhan lebih utama
ditinjau dari malamnya. Sedangkan sepuluh hari pertama Dzulhijah lebih utama
ditinjau dari hari (siangnya) karena di dalamnya terdapat hari nahr (qurban),
hari ‘Arofah dan terdapat hari tarwiyah (8 Dzulhijjah).”
Akan tetapi sayangnya, banyak yang masih biasa-biasa
saja mengisi 10 hari awal Dzulhijjah. Tidak bertambah banyak dzikirnya, tidak
bertambah banyak sedekahnya, tidak bertambah khusyu' shalatnya.
Padahal kalau ada diskon 70% di mall, biar pun tidak
perlu-perlu amat, tetap saja bela-belain membeli produknya, karena merasa
sayang dan rugi jika terlewatkan diskon besar-besaran. Semestinya begitu
pulalah kita dalam menghadapi hari-hari yang diistimewakan Allah.
Dari Jabir RA bahwasanya Rasulullah SAW bersabda,
“Hari-hari di dunia yang paling utama ialah sepuluh hari (pertama bulan
Dzulhijah)” Para sahabat bertanya, “Hari-hari yang dipergunakan (jihad) di
jalan Allah juga tidak menandinginya?” Beliau menjawab, “Hari-hari yang
dipergunakan di jalan Allah juga tidak mampu menandinginya, kecuali seseorang
yang wajahnya terjerembab di dalam debu (gugur di medan jihad hingga wajahnya
beralaskan tanah).” (HR. Al-Bazzar dan Ibnu Hibban)
Dari Ibnu Abbas RA berkata, Rasulullah bersabda, “Tidak
ada hari-hari yang amal shalih pada waktu tersebut lebih dicintai Allah
melebihi hari-hari sepuluh (bulan Dzulhijah ini)” Para sahabat bertanya, “Wahai
Rasulullah, tidak juga amalan jihad di jalan Allah?” Beliau menjawab, “Tidak
juga jihad di jalan Allah, kecuali seseorang yang keluar berperang di jalan
Allah dengan nyawa dan hartanya, lalu ia tidak kembali dengan membawa sesuatu
pun (ia gugur di jalan Allah).” (HR. Bukhari, Abu Daud, Tirmidzi, Ibnu Majah,
dan Ahmad)
Maka dari itu Sahabat SepercikHikmah, tulisan ini untuk menjadi pengingat pentingnya memperbagus ibadah sekaligus memperbanyak ibadah di 10 hari pertama bulan Dzulhijjah ini. Bulan di mana kita akan berhari raya Idul Qurban.
Seorang ulama tabi’in, Abu Utsman Abdurrahman bin Mull
an-Nahdi (wafat tahun 95 H) berkata:
“Generasi salaf (sahabat) sangat memuliakan puluhan
hari yang tiga; sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan, sepuluh hari pertama
Dzulhijah, dan sepuluh hari pertama Muharram.”
Semoga tulisan yang sedikit ini bisa mengingatkan agar
lebih meningkatkan dalam beribadah.
sumber : ummi-online.com