SepercikHikmah
– Sahabat sepercikHikmah, Fenomena masa kini banyak istri yang justru rajin
berdandan ketika keluar rumah. Mereka lebih sibuk mencari parfum dan make up
untuk berangkat kerja. Namun ketika pulang, tersisalah keringat yang bau ketika
bertemus suami. Ada pula istri yang lebih suka tampil modis tatkala keluar
bersama koleganya, namun ketika di rumah hanya memakai daster usang yang sudah
banyak lubang alias bolong-bolong.
Yang
namanya pasti peduli dengan penampilan. Ada yang bertanya, berapa jam sehari
wanita menghabiskan waktu di depan cermin untuk berdandan dan berhias?
Entahlah, yang pasti ya lama... makanya produk-produk kecantikan selalu laris
walau di saat krisis...
Naluri
wanita memang mendorong mereka untuk selalu mempercantik diri. Asal bertemu
kaca, baik di pinggir jalan, di dalam lift, lewat di dekat kaca mobil, wanita
biasanya akan menyempatkan diri memperbaiki penampilan... Yah, mau bagaimana
lagi.. sudah begitu kodratnya...
Tapi
bagaimana jika seorang wanita itu ialah seorang istri yang telah bersuami?
Ketika
seorang wanita telah berumah tangga, maka ia pun wajib berias untuk suaminya.
Hanya, kebanyakan orang malah sebaliknya. Banyak para istri yang berias hanya
untuk terlihat cantik di depan orang lain. Sedangkan ketika sehari-hari di
rumah, ia tampil biasa saja. Sehingga, tak jarang suami yang juga bersikap tak
menyenangkan kepada sang istri. Lalu, apa yang harus dilakukan oleh suami,
ketika sang istri melakukan hal demikian?
Seorang wanita
tidak diperbolehkan berdandan dan memakai wewangian ketika keluar rumah untuk
suatu keperluan. Karena, hal ini merupakan penyebab terjadinya cobaan. Salah
satunya konflik dalam rumah tangga.
Telah
diriwayatkan dalam sebuah hadis larangan wanita berhias dan memakai wewangian
ketika keluar rumah. Wanita bahkan hanya diperintahkan mengenakan pakaian biasa
ketika keluar rumah, yakni pakaian yang tidak ada hiasannya dan tidak
mengenakan wewangian.
Adapun
berdandannya wanita di dalam rumah, maka itu tidaklah mengapa. Namun, harus
tetap dengan menggunakan penutup dan pakaian yang pantas, yang tidak
menampakkan lekuk tubuh, kecuali apa yang biasa dinampakkan oleh wanita-wanita
muslimah.
Sebagaimana
firman Allah SWT dalam al-Qur'an:
وَقُلْ لِلْمُؤْمِنَاتِ يَغْضُضْنَ مِنْ أَبْصَارِهِنَّ وَيَحْفَظْنَ فُرُوجَهُنَّ وَلَا يُبْدِينَ زِينَتَهُنَّ إِلَّا مَا ظَهَرَ مِنْهَا ۖ وَلْيَضْرِبْنَبِخُمُرِهِنَّ عَلَىٰ جُيُوبِهِنَّ ۖ وَلَا يُبْدِينَ زِينَتَهُنَّ إِلَّا لِبُعُولَتِهِنَّ أَوْ آبَائِهِنَّ أَوْ آبَاءِ بُعُولَتِهِنَّ أَوْ أَبْنَائِهِنَّ أَوْ أَبْنَاءِبُعُولَتِهِنَّ أَوْ إِخْوَانِهِنَّ أَوْ بَنِي إِخْوَانِهِنَّ أَوْ بَنِي أَخَوَاتِهِنَّ أَوْ نِسَائِهِنَّ أَوْ مَا مَلَكَتْ أَيْمَانُهُنَّ أَوِ التَّابِعِينَ غَيْرِ أُولِي الْإِرْبَةِ مِنَ الرِّجَالِ أَوِ الطِّفْلِ الَّذِينَ لَمْ يَظْهَرُوا عَلَىٰ عَوْرَاتِ النِّسَاءِ ۖ وَلَا يَضْرِبْنَ بِأَرْجُلِهِنَّ لِيُعْلَمَ مَايُخْفِينَ مِنْ زِينَتِهِنَّ ۚ وَتُوبُوا إِلَى اللَّهِ جَمِيعًا أَيُّهَ الْمُؤْمِنُونَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ ﴿٣١﴾
“Katakanlah
kepada wanita yang beriman, ‘Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan
kema-luannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang
(biasa) nampak dari padanya. dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung
kedadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka,
atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau
putera-putera suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau
putera-putera saudara lelaki mereka, atau putera-putera saudara wanita mereka,
atau wanita-wanita Islam, atau budak- budak yang mereka miliki, atau
pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau
anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. dan janganlah mereka
memukulkan kakinya agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. dan
bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya
kamu beruntung’,” (QS. An-Nur: 31).
Wanita
muslimah mempunyai tanggung jawab besar terhadap dirinya. Yakni, menjauhi
segala bentuk dosa dan mencederai ketaatan kepada Allah SWT.
Oleh sebab
itu, Jika Anda sebagai seorang suami, tentu harus bisa mengarahkan istri Anda agar
ia memahami dan mengerti apa yang seharusnya ia lakukan. Bimbinglah ia pada
arah yang seharusnya. Karena, sebagai seorang pemimpin rumah tangga, sudah
menjadi kewajiban Anda untuk menjaga istri Anda dari siksa api neraka.
Sumber :
sebarkanberita.com