SepercikHikmah - Sahabat SepercikHikmah, banyak sekali anak
kecil maupun yang sudah menginjak remaja melakukan shalat tapi masih
Bolong-bolong. Shubuhnya kesiangan, Dzuhur dan Ashar shalat, Maghrib Isya
bolong lagi. Jadi shalatnya hanya kalau berjamaah di sekolah bareng teman-teman
saja.
Bagaimana cara memotivasi mereka agar shalatnya tidak
bolong-bolong lagi? Berikut ini beberapa tips yang bisa anda coba dan semoga
ampuh :
No 1. Bandingkan dengan password atau PIN
Cobalah lihat email, pastilah memiliki password untuk
memasukinya, demikian juga akun sosial media, dan bahkan untuk mengambil uang
di ATM pun diperlukan PIN sebagai kuncinya.
Nah, sama seperti password tersebut, Sahabat sepercikhikmah
bisa menjelaskan pada anak kita, terutama yang sudah remaja, bahwasanya shalat
itu mirip password atau PIN untuk memasuki pintu surga.
Sebuah password takkan berfungsi jika tidak sempurna
bukan? Misalnya passwordnya ialah 24434, tapi yang dilakukan hanyalah 2443,
maka tidak akan berfungsi sebagaimana seharusnya.
Demikian pula shalat, semestinya dilakukan 5 waktu,
namun yang dikerjakan hanya 3 atau 4 waktu, maka amat disayangkan, meskipun
lebih baik daripada tidak shalat, namun bisa jadi shalat yang dilaksanakan
tersebut tidak berfungsi sempurna, rugi bukan?
No 2. Bandingkan
dengan gelas bolong
Apakah gelas yang bolong di bagian dasarnya dapat
dimanfaatkan? Seberapa banyak pun air yang diisikan ke dalam gelas tersebut
akan bocor bukan?
Demikian juga dengan shalat yang bolong-bolong, seharusnya
shalat bisa membuat hati kita tenang, terjauh dari perbuatan keji dan mungkar,
tapi jika dilakukan dengan malas, tidak disiplin bahkan bolong-bolongnya begitu
sering, jangan-jangan manfaat shalat tersebut takkan bisa kita rasakan.
No 3. Jelaskan bahwa satu-satunya amalan wajib yang
tidak bisa ditinggalkan dalam kondisi apapun hanyalah shalat
Puasa bisa ditinggalkan bagi orang yang sakit atau
dalam perjalanan, tapi shalat tidak bisa ditinggalkan, yang ada hanyalah
keringanan.
Bagi yang sedang sakit, bisa shalat dalam kondisi duduk
bahkan berbaring. Bagi yang sedang di perjalanan, bisa menjamak shalat atau
mengqashar shalat, yakni menggabungkan 2 shalat dalam satu waktu atau
menyingkat jumlah rakaat shalat.
Bukankah ini menandakan shalat begitu penting hingga
tak bisa ditinggalkan sama sekali kecuali bagi yang kehilangan kesadaran,
kehilangan kewarasan, atau kehilangan nyawa?
Semoga tips yang sangat singkat ini bisa membantu
menyemangati anak agar menyempurnakan shalatnya menjadi 5 waktu sehari semalam.
Dan semoga bermanfaat.
Sumber : ummi-online.com