SepercikHikmah - Subhanallah, siapa yang tidak menginginkan melihat wajah Allah diakhirat kelak? Salah satu kenikmatan manusia saat berada di surga adalah dapat melihat wajah Allah SWT. Ini merupakan puncak kenikmatan yang dirasakan oleh makhluk karena bisa melihat wajah Rabb-nya secara langsung.
Hal ini tercantum dalam Alquran dan kitab-kitab aqidah para ulama berdasarkan hadist Nabi Muhammad SAW, sebagai balasan keimanan dan keyakinan mereka kepada Allah sewaktu di dunia.
Namun, bukan sebuah perkara mudah untuk bisa mendapatkan kenikmatan ini. Melainkan dengan usaha berupa amal saleh saat menjalani kehidupan di dunia. Berikut ini tiga amalan yang bisa dilakukan manusia agar kelak di akhirat dapat melihat wajah Allah SWT.
1. Iman dan Ihsan (Merasa Selalu Diawasi oleh Allah)
Iman dan ihsan menjadi pintu untuk bisa melihat wajah Allah SWT. Dengan Iman dan ihsan seorang mukmin akan senantiasa merasa diawasi oleh Allah SWT dalam setiap ibadahnya. Seakan-akan dia melihat-Nya dengan hatinya di saat beribadah kepada-Nya. Maka ganjarannya adalah dengan melihat wajah Allah dengan mata kepala di akhirat.
Penghulu Ulama` Madzhab Hanabilah, Al-Hafiz Ibn Rajab al-Hanbali Rahimahullahu Ta’ala berkata, bahwa “Firman Allah Subhanahu wa Ta’ala dalam QS Yunus : 26 yang artinya:
“Bagi orang yang berbuat ihsan, ada pahala yang terbaik (surga) dan tambahannya (kenikmatan melihat Allah).” (QS Yunus [10]: 26)
Telah sahih dalam Ṣaḥīḥ Muslim dari Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam menafsirkan ziyādah (tambahan) dalam ayat ini dengan melihat wajah Allah di Surga.
“Wajah–wajah orang-orang yang beriman pada hari itu berseri–seri kepada Rabbnya mereka melihat.”
Hal ini tercantum dalam Alquran dan kitab-kitab aqidah para ulama berdasarkan hadist Nabi Muhammad SAW, sebagai balasan keimanan dan keyakinan mereka kepada Allah sewaktu di dunia.
Namun, bukan sebuah perkara mudah untuk bisa mendapatkan kenikmatan ini. Melainkan dengan usaha berupa amal saleh saat menjalani kehidupan di dunia. Berikut ini tiga amalan yang bisa dilakukan manusia agar kelak di akhirat dapat melihat wajah Allah SWT.
1. Iman dan Ihsan (Merasa Selalu Diawasi oleh Allah)
Iman dan ihsan menjadi pintu untuk bisa melihat wajah Allah SWT. Dengan Iman dan ihsan seorang mukmin akan senantiasa merasa diawasi oleh Allah SWT dalam setiap ibadahnya. Seakan-akan dia melihat-Nya dengan hatinya di saat beribadah kepada-Nya. Maka ganjarannya adalah dengan melihat wajah Allah dengan mata kepala di akhirat.
Penghulu Ulama` Madzhab Hanabilah, Al-Hafiz Ibn Rajab al-Hanbali Rahimahullahu Ta’ala berkata, bahwa “Firman Allah Subhanahu wa Ta’ala dalam QS Yunus : 26 yang artinya:
“Bagi orang yang berbuat ihsan, ada pahala yang terbaik (surga) dan tambahannya (kenikmatan melihat Allah).” (QS Yunus [10]: 26)
Telah sahih dalam Ṣaḥīḥ Muslim dari Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam menafsirkan ziyādah (tambahan) dalam ayat ini dengan melihat wajah Allah di Surga.
“Wajah–wajah orang-orang yang beriman pada hari itu berseri–seri kepada Rabbnya mereka melihat.”
2. Menjaga Salat Subuh dan Ashar
Amalan selanjutnya yang dapat membuat manusia dapat melihat wajah Allah di akhirat adalah menjaga salat Subuh dan Ashar. Salat merupakan ibadah wajib yang paling mulia dan bisa mengantarkan seorang hamba untuk meraih kenikmatan melihat Allah.
Dari Jarir Radhiallahu ‘Anhu berkata, “Ketika kami duduk-duduk bersama Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, tiba-tiba beliau melihat ke arah bulan di malam purnama seraya berkata, ’Sesungguhnya kalian akan melihat Rabb kalian sebagaimana kalian melihat bulan ini. Kalian tidak samar dalam melihatnya. Jika kalian mampu untuk tidak meninggalkan salat sebelum terbitnya matahari (Subuh) dan salat sebelum terbenamnya matahari (Asar), maka lakukanlah.” (HR al-Bukhari: 7434, Muslim: 1432)
Nabi Muhammad menjelaskan secara jelas bahwa ada hubungan erat antara menjaga salat dan rukyah (melihat Allah). Nabi dalam hadist ini menjelaskan bahwa melihat wajah Allah SWT bukan sekedar angan-angan, melainkan sebuah kepastian yang hanya akan didapatkan kesungguhan dalam beramal dan menjalankan ibadah. Rasulullah SAW juga mengajarkan kita agar memperhatikan dan menjaga dua salat yang agung yaitu salat Fajar (Subuh) dan salat Asar yang memiliki banyak keutamaan dan berat bagi orang munafik.
Berdoa merupakan ibadah yang mulia dan menunjukan bagaimana kesungguhan Hamba dalam meminta kepada Rabb-nya. Ternyata Rasulullah SAW juga telah mengajarkan kepada umatnya sebuah doa yang agar bisa “ melihat Allah” di kahirat nanti.
“Aku meminta kepada-Mu (ya Allah) kenikmatan memandang wajah-Mu (di akhirat nanti) dan aku meminta kepada-Mu kerinduan untuk bertemu dengan-Mu (sewaktu di dunia) tanpa ada mara bahaya dan fitnah yang menyesatkan.” Diriwayatkan oleh al-Nasa’i: 1305, al-Bazzar: 1393, Ibn Hibban: 1971 dan dinilai sahih oleh al-Albani dalam Ṣaḥīḥ al-Jāmi‘ 1301.
Baginda Rasulullah memunajatkan doa ini dalam ibadah yang paling utama yaitu salat. Semoga kita umat mukmin dapat senantiasa melaksanakan tiga amalan ini. Karena tiada kenikmatan yang paling utama, selain melihat maha berkuasanya sang Pencipta, Allah SWT.
Sumber : infoyunik.com
Amalan selanjutnya yang dapat membuat manusia dapat melihat wajah Allah di akhirat adalah menjaga salat Subuh dan Ashar. Salat merupakan ibadah wajib yang paling mulia dan bisa mengantarkan seorang hamba untuk meraih kenikmatan melihat Allah.
Dari Jarir Radhiallahu ‘Anhu berkata, “Ketika kami duduk-duduk bersama Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, tiba-tiba beliau melihat ke arah bulan di malam purnama seraya berkata, ’Sesungguhnya kalian akan melihat Rabb kalian sebagaimana kalian melihat bulan ini. Kalian tidak samar dalam melihatnya. Jika kalian mampu untuk tidak meninggalkan salat sebelum terbitnya matahari (Subuh) dan salat sebelum terbenamnya matahari (Asar), maka lakukanlah.” (HR al-Bukhari: 7434, Muslim: 1432)
Nabi Muhammad menjelaskan secara jelas bahwa ada hubungan erat antara menjaga salat dan rukyah (melihat Allah). Nabi dalam hadist ini menjelaskan bahwa melihat wajah Allah SWT bukan sekedar angan-angan, melainkan sebuah kepastian yang hanya akan didapatkan kesungguhan dalam beramal dan menjalankan ibadah. Rasulullah SAW juga mengajarkan kita agar memperhatikan dan menjaga dua salat yang agung yaitu salat Fajar (Subuh) dan salat Asar yang memiliki banyak keutamaan dan berat bagi orang munafik.
Baca Juga :
3. Doa
Berdoa merupakan ibadah yang mulia dan menunjukan bagaimana kesungguhan Hamba dalam meminta kepada Rabb-nya. Ternyata Rasulullah SAW juga telah mengajarkan kepada umatnya sebuah doa yang agar bisa “ melihat Allah” di kahirat nanti.
“Aku meminta kepada-Mu (ya Allah) kenikmatan memandang wajah-Mu (di akhirat nanti) dan aku meminta kepada-Mu kerinduan untuk bertemu dengan-Mu (sewaktu di dunia) tanpa ada mara bahaya dan fitnah yang menyesatkan.” Diriwayatkan oleh al-Nasa’i: 1305, al-Bazzar: 1393, Ibn Hibban: 1971 dan dinilai sahih oleh al-Albani dalam Ṣaḥīḥ al-Jāmi‘ 1301.
Baginda Rasulullah memunajatkan doa ini dalam ibadah yang paling utama yaitu salat. Semoga kita umat mukmin dapat senantiasa melaksanakan tiga amalan ini. Karena tiada kenikmatan yang paling utama, selain melihat maha berkuasanya sang Pencipta, Allah SWT.
Sumber : infoyunik.com