Sahabat hikmah yang dimuliakan Allah. Rasulullah Saw. pernah bersabda, "Apabila seseorang selesai mengerjakan shalat, dia akan mendapatkan sepersepuluh, sepersembilan, seperdelapan, sepertujuh, seperenam, seperlima, seperempat, sepertiga, atau seperdua pahala shalatnya" (HR Abu Dawud). Hadis ini menjelaskan bahwa pahala shalat seseorang bisa banyak atau sedikit bergantung pada kesempurnaan shalatnya.
Abu Bakar r.a. adalah sahabat yang halus hatinya jika berdiri tegak untuk shalat seolah-olah telah terpaku kebumi. Sahabat Umar r.a., pada masa tugasnya terkena tikam. Namun, jika shalat telah tiba, dia segera bangun lalu mengerjakannya. "Tidak ada bagian dalam Islam bagi orang yang meninggalkan shalat," tegasnya.
Sahabat Utsman r.a. mendirikan shalat sepanjang malam dan sering membaca ayat Al-Quran dengan panjang. Sementara sahabat Ali bin Abi Thalib, jika tiba waktu shalat, tubuhnya bergetar. Katanya, "Tibalah waktunya untuk menunaikan amanat yang telah diamatkan kepada saya dari Allah Swt., amanat yang enggan diterima oleh langit, bumi dan gunung."
Said Hawwa, seorang cendikiawan Muslim, menganjurkan agar mengiringi hati dengan kegembiraan saat akan mendirikan shalat agar timbul kekhusyukan. Dia berkata, "Jika kita bisa mendapatinya dengan penuh kegembiraan, kesenangan, selalu berkeinginan untuk memulainya, ketahuilah rasa khusyuk akan datang kepadamu."
Sumber : 195 pesan cinta Rasulullah oleh Abdillah F.Hasan (reportasiterkini)