[VIDEO] SAID AQIL: SHAF SHALAT ADALAH TRADISI ARAB TIDAK TERLALU PENTING



Sepercik HikmahLagi-lagi Ketua PBNU said Aqil siradj membuat Heboh dunia perdebatan. Seolah-olah title Ilmu yang diperolehinya hanya untuk dijadikan ajang perdebatan dan olok-olokan.

Bagaimana Tidak, Sunnah-sunnah Yang dianjurkan Oleh baginda Nabi malah dianggap tidak penting Oleh Profesor ini.
Ketahuilah, meremehkan sunnah dengan anggapan bahwa itu tidak penting adalah satu diantara penyebab pelakunya mati dalam keadaan Su'ul Khotimah [wal iyadzu billah].
Jika anda tak ingin melakukan hukum Sunnah, tak ada Hukum dosa bagi anda, tapi jangan Lantas beranggapan bahwa itu tidak penting.
Terlebih jika anda memberikan pengertian kepada orang awam atas ketidak pentingnya amalan Sunnah, maka anda telah menoreh dosa pada diri sendiri tanpa disadari.
Tidak selesai sampai disini, said Aqil Sirodj malah justeru menambahkan, bahwa, Merapatkan Shaff [barisan] Shalat hanya merupakan tradisi Arab.
Jika dianggap hanya sebagai Tradisi, maka secara Automatis difahami bahwa itu tak ada kait mengait dengan ajaran Agama. Tak ada kait mengait dengan Anjuran atau sunnah Baginda Nabi Shallallahu alaihi wa sallam.
Padahal Baginda Nabi Shallallahu alaihi Wa sallam bersabda dalam hadits shahih:
Dari Anas bin Malik radhiallahu ‘anhu, dia berkata:
أُقِيمَتْ الصَّلَاةُ، فَأَقْبَلَ عَلَيْنَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِوَجْهِهِ، فَقَالَ: أَقِيمُوا صُفُوفَكُمْ وَتَرَاصُّوا، فَإِنِّي أَرَاكُمْ مِنْ وَرَاءِ ظَهْرِي
Shalat telah ditegakkan (iqamah), lalu Rasulullah Shallallahu alaihi Wa sallam menghadap kepada kami, lalu berkata: “Luruskan shaf-shaf kalian dan saling merapatlah kalian. Sesungguhnya aku dapat melihat kalian dari belakang punggungku.” [HR Al Bukhari]
Di dalam hadits ini terdapat perintah anjuran untuk merapatkankan Barisan didalam Shalat.
Permasalahannya, bukan berkaitan dengan Hukum batal atau tidak batalnya Shalat tatkala tidak merapatkan barisan Shaff nya.
Melainkan berkaitan dengan sunnah yang dianggap tidak penting dan sudah jelas-jelas itu perbuatan Sunnah malah dianggap Hanya sebagai Tradisi Arab yang tidak pernah dikenal oleh Islam Nusantara.
Memangnya penganut Islam Nusantara belajar tata cara shalat nya kepada Gatot Koco?? Sehingga tidak mau kenal dengan Kesunnahan merapatkan Shaff didalam Shalat??
Simak Videonya !!

Sumber: FB NU GARIS LURUS


[VIDEO] SAID AQIL: SHAF SHALAT ADALAH TRADISI ARAB TIDAK TERLA...
[VIDEO] SAID AQIL: SHAF SHALAT ADALAH TRADISI ARAB TIDAK TERLALU PENTINGLagi-lagi Ketua PBNU said Aqil siradj membuat Heboh dunia perdebatan. Seolah-olah title Ilmu yang diperolehinya hanya untuk dijadikan ajang perdebatan dan olok-olokan.Bagaimana Tidak, Sunnah-sunnah Yang dianjurkan Oleh baginda Nabi malah dianggap tidak penting Oleh Profesor ini.Ketahuilah, meremehkan sunnah dengan anggapan bahwa itu tidak penting adalah satu diantara penyebab pelakunya mati dalam keadaan Su'ul Khotimah [wal iyadzu billah].Jika anda tak ingin melakukan hukum Sunnah, tak ada Hukum dosa bagi anda, tapi jangan Lantas beranggapan bahwa itu tidak penting.Terlebih jika anda memberikan pengertian kepada orang awam atas ketidak pentingnya amalan Sunnah, maka anda telah menoreh dosa pada diri sendiri tanpa disadari.Tidak selesai sampai disini, said Aqil Sirodj malah justeru menambahkan, bahwa, Merapatkan Shaff [barisan] Shalat hanya merupakan tradisi Arab.Jika dianggap hanya sebagai Tradisi, maka secara Automatis difahami bahwa itu tak ada kait mengait dengan ajaran Agama. Tak ada kait mengait dengan Anjuran atau sunnah Baginda Nabi Shallallahu alaihi wa sallam.Padahal Baginda Nabi Shallallahu alaihi Wa sallam bersabda dalam hadits shahih:Dari Anas bin Malik radhiallahu ‘anhu, dia berkata:أُقِيمَتْ الصَّلَاةُ، فَأَقْبَلَ عَلَيْنَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِوَجْهِهِ، فَقَالَ: أَقِيمُوا صُفُوفَكُمْ وَتَرَاصُّوا، فَإِنِّي أَرَاكُمْ مِنْ وَرَاءِ ظَهْرِيShalat telah ditegakkan (iqamah), lalu Rasulullah Shallallahu alaihi Wa sallam menghadap kepada kami, lalu berkata: “Luruskan shaf-shaf kalian dan saling merapatlah kalian. Sesungguhnya aku dapat melihat kalian dari belakang punggungku.” [HR Al Bukhari]Di dalam hadits ini terdapat perintah anjuran untuk merapatkankan Barisan didalam Shalat.Permasalahannya, bukan berkaitan dengan Hukum batal atau tidak batalnya Shalat tatkala tidak merapatkan barisan Shaff nya.Melainkan berkaitan dengan sunnah yang dianggap tidak penting dan sudah jelas-jelas itu perbuatan Sunnah malah dianggap Hanya sebagai Tradisi Arab yang tidak pernah dikenal oleh Islam Nusantara.Memangnya penganut Islam Nusantara belajar tata cara shalat nya kepada Gatot Koco?? Sehingga tidak mau kenal dengan Kesunnahan merapatkan Shaff didalam Shalat??Simak Videonya !!
Posted by Mutiara Sepercik Hikmah on Saturday, October 24, 2015
loading...
close
==[ Klik disini 1X ] [ Close ]==